Sunday, January 18, 2015

DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Jogiyanto (1990), ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan symbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram atau DFD).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured Analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dikumentasi dari sistem yang baik.

Beberapa symbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto ,1990):
  1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem);
  2. Data flow (arus data);
  3. Process (proses);
  4. Data store (simpanan data).

Kesatuan Luar


Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini (Jogiyanto ,1990).


  1. Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.
  2. Orang atau sekelompok orang diorganisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.
  3. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok.
  4. Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan.
  5. Sumber asli dari suatu transaksi.
  6. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.

Arus Data

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini (Jogiyanto ,1990).


  1. Formulir atau dokumen yang digunakan di perpustakaan.
  2. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
  3. Tampilan atau output di layar komputer yang dhasilkan oleh sistem.
  4. Masukan untuk komputer.
  5. Komunikasi ucapan.
  6. Surat-surat atau memo.
  7. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
  8. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.
  9. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.

Proses


Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer. Perbedaan dari PDFD dan LDFD akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat menunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).

Simpanan Data


Menunjukkan informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions. Data store diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store komputer dan “M dengan nomor” untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai berikut (Jogiyanto ,1990) :

Penggambaran simpanan data di DFD perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

  1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah proses.
  2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa proses:
    1. Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam simpanan data.
    2. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data.
    3. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di simpanan data.
  3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk disimpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data.
  4. Proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu menggunakan dan update simpanan data dapat dilakukan hal berikut:
    1. Dapat menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang berlawanan dari simpanan data.
    2. Menggunakan arus data yang terpisah.
DFD sangat berbeda dengan bagan alir (flowchart). Perbedaannya adalah sebagai berikut:
  1. Proses di DFD dapat beroperasi secara parallel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak sedangkan bagan alir cenderung menunjukkan proses yang urut.
  2. DFD lebih mencerminkan arus dari data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus dari algoritma.
  3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkanya.
Selain itu, DFD juga memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
  1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop).
  2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision).
  3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
Disini penulis juga akan memberikan sebuah contoh dari Context Diagram. Context Diagram adalah suatu diagram yang terdiri dari suatu proses saja dan biasanya diberi nomer proses 0. Proses ini mewakili dari seluruh sistem. Context Diagram menggambarkan Input atau Output suatu sistem dengan dunia luar atau kesatuan dunia luar. disini penulis mengambil contoh kasus pada Kerja Praktek di Perpustakaan SMP Negeri 1 Bintan.




http://goo.gl/S2ZsZX
 http://sttibnusinabatam.ac.id
 https://docs.google.com/forms/d/11KKDWzGgo6SwHNNiQ_Hxvc3N5E2ZHv311OJa0WfVm0Q/viewform

Sunday, November 2, 2014

Wedding Jeazzy dan Vani


Hunting di Dompak


Saturday, November 1, 2014

Tahapan Perencanaan Sistem

1. Perancangan Output
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.

Tipe output dapat dibedakan
Eksternal : Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai. Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll
Internal : Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai. Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.

Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
  • Tipe output (Eksternal, Interrnal)
  • Isi output (Keterangan atau informasi)
  • Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
  • Frekuensi (banyaknya pencetakkan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah perancangan output
  1. Menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru.
  2. Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
  3. Menetukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan output)
2. Perancangan Input
Tujuan dari perancangan input adalah :
  • Untuk mengefektifkan biaya pemasukkan data.
  • Untuk mencapai keakuratan yang tinggi.
  • Untuk menjamin pemasukkan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai.
Proses input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama yaitu :
  1. Data Capture / Penangkapan Data.
  2. Data preparation / Penyiapan Data.
  3. Data Entry / Pemasukkan Data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu Data Capture, Data Preparation, Data Entry.
Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu Data Capture dan Data Entry

Tipe input dapat dibedakan :
  • Eksternal
Pada tipe ini pemasukkan data berasal dari luar organisasi Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll.
  • Internal
Ada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem. Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll.

Yang perlu diperhatikan dalam perancangan input adalah :
  1. Tipe Input.
  2. Fleksibel format.
  3. Kecepatan.
  4. Akurat.
  5. Metode verifikasi.
  6. Keamanan.
  7. Mudah digunakan.
  8. Kompatibel dengan sistem yang lain.
  9. Biaya yang ekonomis.
Langkah-langkah perancangan input secara umum :
  • Menentukan kebutuhan input dari sistem yang baru.
  • Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
  • Menentukan parameter dari input.
Alat input Direct Entry :
MICR (Magnetic Ink Character Recognition), OCR, OMR, Digitizer, Image Scanner, Pos Device, ATM, Mouse, Voice Recognition.

3. Perancangan Dialog
Tujuan dari perencanaan dialog adalah :
  1. Untuk menjaga agar pemasukkan data benar.
  2. Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai.
Proses input dapat melibatkan
  • Dialog Aktif
  • Dialog Pasif
Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia.
Pilihan anda :
Yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dialog adalah :
  1. Mudah digunakan.
  2. Dapat memberikan petunjuk.
  3. Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai.
  4. Cepat memberikan respon.
  5. Dapat menampilkan pesan kesalahan.
  6. Fleksibel
4. Perancangan Proses Sistem
Tujuan dari perancangan proses sistem  adalah :
  • Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilhan informasi yang benar.
  • Untuk mengawasi proses dari sistem.
Perancangan proses sistem ini bisa digambarkan dengan :
  1. Sistem Flowchart
  2. DFD, dll
Proses
  • Real Time
  • Batch
  • Online
  • Offline
5. Perancangan Database
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. sistem basis data (Database System) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya

Tipe dari File
  • File Master
Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
Terdapat 2 tipe file master :
- File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama.
- File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung  transaksi.
  • File Input / Transaksi
Berisi data masukkan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan diolah oleh komputer.
  • File Laporan
Berisi informasi yang akan ditampilkan
  • File Sejarah / Arsip
Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan masa datang.
  • File Backup / Pelindung
Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu.
  • File Kerja / Temporary File
Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara.
  • File Library
Berisi program-program aplikasi atau utility program.

Akses File :
Metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file

File dapat diakses dengan 2 cara, yaitu :
  • Sequential (Urut)
  • Direct / Random (langsung)
Organisasi file:
Pengaturan dari record secara logika di dalam file dihubungkan satu dengan lainnya.
- File Urut (Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula.
- File Urut Berindex (Indexed Sequential File
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung.
- File Akses Langsung (Direct Access File)
Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung.

Alat perancangan Database
  1. ERD
  2. Mapping
  3. Normalisasi
Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :
  • Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru.
  • Menetukan parameter dari file database
6. Perancangan Kontrol
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

Ancaman Sistem
  1. Kesalahan manusia (lalai, kurang perhatian).
  2. Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus).
  3. Penyadapan.
  4. Pengaksesan yang tidak sah
  5. Perubahan / kehilangan database
  6. Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
  • Pencegahan
  • Pendeteksian
  • Pengkoreksian
7. Perancangan Jaringan
Langkah :
  1. Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan, lantai, dsb).
  2. Membuat sebuah model LAN.
  3. Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segemen diseluruh usaha.
  4. Interkoneksi segmen-segemen jaringan.
Topologi :
Topologi dibagi 3, yaitu :
  • Bus
  • Star
  • Ring
8. Perancangan Komputer
Kelompok Komputer :
  1. Mainframe
  2. Mini Komputer
  3. Mikro Komputer
Device :
  • Input
  • Output
  • Proses
  • Penyimpanan

http://goo.gl/ZAlFZ7


http://sttibnusinabatam.ac.id