Saturday, June 29, 2013

Media Transmisi Data

1. Kabel Coaxial

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

2. Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :
• Unshielded Twisted Pair (UTP)
• Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.

Shielded Twisted Pair
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .


Unshielded Twisted Pair
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.

3. Fiber Optic
Fiber optik merupakan saluran transmisi (pemindah informasi) yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Fiber Optik terbuat dari serat kaca dan bentuknya panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus yang terbuat dari bahan kaca murni dan kemudian diproses menjadi sebentuk gulungan kabel agar dapat digunakan untuk melewati data yang ingin dikirim atau diterima.
Fiber optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core, dan Buffer Coating. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik dan menjadi tempat berjalannya cahaya sehingga pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding adalah lapisan luar yang membungkus Core dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar keluar kembali ke dalam Core. Sedangkan Buffer Coating merupakan lapisan plastik yang melindungi serat dari kerusakan dan kelembaban.
 


 
Core dan Cladding terbuat dari kaca sedangkan Buffer atau Coating terbuat dari plastik agar fleksibel.

Terdapat dua jenis fiber optik yang umumnya digunakan, yaitu Single Mode dan Multi Mode. Kabel Single Mode mempunyai ukuran Core yang kecil dan dapat menjangkau jarak yang lebih jauh hingga ratusan kilometer serta hanya dapat mengirim satu sinyal pada satu waktu (contoh: telepon dan TV kabel). Sedangkan Multi Mode memiliki ukuran Core yang lebih besar, dapat mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, namun hanya mampu menjangkau kurang dari 550 meter. Di dalam sistem komunikasi menggunakan fiber optik, sinyal informasi yang lalu-lalang di dalamnya adalah berwujud cahaya karena cahaya relatif lebih kebal terhadap gangguan dari luar. Cahaya tidak akan terganggu oleh listrik bertegangan tinggi, tidak akan terganggu oleh suhu udara baik panas maupun dingin, dan juga tidak terganggu oleh frekuensi radio di sekitarnya.

Kecepatan transmisi fiber optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi seperti telepon, TV kabel, atau internet. Fiber optik juga digunakan untuk keperluan pemotretan medis , sensor, dan optik pencitraan. Komunikasi di dunia tidak akan berkembang demikian cepat tanpa adanya teknologi yang satu ini.

Fiber optik memiliki banyak kelebihan di antaranya adalah informasi yang ada ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang besar. Fiber optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi, hingga mencapai beberapa gigabit/detik. Karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekuensi radio. Ukurannya kecil dan ringan sehingga sangat memudahkan pengangkutan dan pemasangan di lokasi. Fiber optik juga sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar karena tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya fiber optik.

Fiber optik memerlukan daya listrik yang relatif tidak terlalu besar. Karena fiber optik tidak digunakan untuk melewatkan sinyal-sinyal listrik, maka fiber optik tidak akan mengalami kepanasan dan penipisan akibat tegangan listrik yang lewat di dalamnya. Fiber optik bisa ditanam di tanah jenis apapun atau digantung di daerah manapun tanpa harus cemas mengalami korosi/berkarat. Komunikasi menggunakan fiber optik lebih aman karena informasi yang lewat tidak mudah untuk disadap atau dikacaukan dari luar.

Di antara begitu banyak kelebihan yang dimilikinya, fiber optik juga memiliki kekurangan di antaranya adalah harganya yang cukup mahal serta fiber optik ini susah untuk disambung dibandingkan kabel biasa karena metode penyambungannya yang harus menggunakan teknik dan alat khusus serta ketelitian yang tinggi.


4. Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite untuk mengirimkan sinyal ke transmitter atau parabola. Satellite microwave mengirimkan sinyal secara menyeluruh ke setiap transmitter.


5. Wireless Network


Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.
Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.



Noise dan Collision

Dalam dunia komunikasi baik komunikasi menggunakan kabel atau yang menggunakan udara sebagai media transmisi pasti akan mengalami gangguan dalam proses komunikasi. Gangguan ini biasanya disebut dengan noise atau derau. noise merupakan sinyal listrik yang tidak diinginkan. Tambahan sinyal yang tidak diinginkan ini dalam proses komunikasi ini merupakan faktor pembatas utama dalam sistem komunikasi data. Bila noise terjadi dalam suatu sistem komunikasi maka sistem komunikasi akan mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi dapat menyebabkan proses komunikasi terganggu atau dapat memutuskan proses komunikasi

Berdasarkan sumbernya noise dibedakan menjadi 2 kategori :
  • Noise Internal adalah noise yang dibangkitkan oleh komponen - komponen dalam sistem komunikasi.
  • Noise External dihasilkan oleh sumber di luar sistem komunikasi. Ada dua macam noise external yaitu noise buatan manusia (man-made noise) dan noise alami (ekstra terrestrial). 
RANDOM NOISE adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi.

Macam-macam random noise :

  1. Thermal Noise adalah noise akibat adanya efek panas
  2. Intermodulation Noise adalah noise akibat masuknya frekuensi asing ke saluran komunikasi
  3. Crosstalk Noise adalah noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran komunikasi
  4. Impulse Noise adalah noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan yang cukup tinggi secara tiba2 ke saluran komunikasi
  5. Fading Noise adalah noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi
STATISTICAL NOISE adalah noise yang terjadinya daoat diprediksi.

Macam-macam statistical noise :

  1. Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media
  2. Tundaan adalah keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesan
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:
1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation maupun di komputer server.

2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan.
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan. Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikatorindikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
a)      Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b)      Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
c)      Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
d)     Network Interface Card (Kartu jaringan)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik.
• Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor BNC dan RJ45
• Kartu Jaringan (LAN Card) ISA dengan Konektor BNC
e)      Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.
Cara mengatasi :

  • mengantisipasi dan meminimalisir segala gangguan dari luar
  • menaikkan SNR (Signal to Noise Ratio)
  • menjauhkan media transmisi dari medan listrik
  • menggunakan kabel terisolasi  

Collision (Benturan)


Collision adalah : Peristiwa hilangnya data karena dua peralatan mengirimkan data secara berurutan.
Penyebab Collision : Collision atau tabrakan data terjadi ketika pada sebuah jaringan ethernet terdapat lebih dari satu Station/Host yang mengirimkan data pada saat yang bersamaan, pada kondisi tertentu ini adalah hal yang normal terjadi dan bukanlah sebuah permasalahan. kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa pada jaringan komputer berbasis ethernet pasti akan terjadi collision, namun tidak banyak yang tahu bahwa collision pada ethernet terbagi atas dua jenis, yaitu “early collision” dan “late collision”.


Sharing Printer Menggunakan Kabel Crossover

TUGAS KELOMPOK
SHARING PRINTER 
Disusun Oleh :
Ayu Rayani
Bimatara Putra Pradana Siregar
Rendy Eko Prasetio
Rozi Sartika

Mata Kuliah : Komunikasi Data
Dosen : M.Ropianto, S.Kom., M.Kom.


JURUSAN TEKNIK INFORMARIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK (STT) IBNU SINA BATAM
2013

Penjelasan Tentang Kabel UTP
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sering digunakan untuk jaringan komputer adalah kabel UTP category 5 (UTP Cat 5) yang secara praktis dapat mendukung transfer data sampai 100 Mbps. UTP Cat 5 terdiri dari 4 pasang kabel berwarna atau 8 kabel tunggal.
Warna - warna kabel tersebut adalah sebagai berikut :
  • Pasangan Pertama : Putih-Biru dan Biru
  • Pasangan Kedua : Putih-Orange dan Orange
  • Pasangan Ketiga : Putih-Hijau dan Hijau
  • Pasangan Keempat : Putih-Coklat dan Coklat
Susunan kabel UTP terdiri dari 2 jenis yaitu :
  • Straight (Lurus), biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda. Misalnya : komputer ke hub, komputer ke switch.
  • Cross (Silang), biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama. Misalnya : komputer ke komputer, hub ke hub, switch ke switch.
Standar Susunan Kabel Straight (Lurus)
Susunan Kabel Straight
  • Putih-Orange
  • Orange
  • Putih-Hijau
  • Biru
  • Putih-Biru
  • Hijau
  • Putih-Coklat
  • Coklat 
Untuk standart urutan kabel straight susunan pada kedua ujung sama.
Standar Susunan Kabel Cross (Silang)
Untuk standar urutan kabel cross susunan pada kedua ujung berbeda, ujung pertama sama dengan susunan kabel straight :
Susunan Pertama :
Ujung Pertama Kabel Cross
  • Putih-Orange
  • Orange
  • Putih-Hijau
  • Biru
  • Putih-Biru
  • Hijau
  • Putih-Coklat
  • Coklat 
Susunan Kedua :
Ujung kedua, pin 1 dan 3 tukar posisi, pin 2 dan 6 tukar posisi
Ujung Kedua Kabel Cross


  • Putih-Hijau
  • Hijau
  • Putih-Orange
  • Biru
  • Putih-Biru
  • Orange
  • Putih-Coklat
  • Coklat
STEP BY STEP Sharing Printer
1. Setting IP Address PC Host dan Client
  • Klik Start (Logo Windows) >> Klik Control Panel >> Klik Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Change Adapter Setting.
  • Klik kanan pada Local Area Connection >> Pilih Properties.
  • Klik pada Internet Protocol versi 4 (TCP/Ipv4) kemudian klik Properties.

Setting IP Address
  • Centang pada Use The Following IP Address kemudian isikan
  • IP Address 192.168.1.1 pada komputer pertama
  • IP Address 192.168.1.2 pada komputer kedua
  • Subnet mask 255.255.255.0 (untuk kedua komputer)
  • Kemudian tekan OK
2. Setting Homegroup di PC Host
  • Masuk ke Control Panel >> pilih Network and Internet >> pilih Homegroup maka akan muncul tampilan berikut :
Tampilan Homegroup
  •  Pilih Create Homegroup maka akan muncul tampilan berikut :


Tampilan Create a Homegroup
  • Pilih aplikasi yang ingin di share dengan memberi tanda centang pada textbox. Setelah itu klik Next
Tampilan Password di Homegroup
  • Catat password diatas pada komputer 2 (Client) dan jika sudah klik Finish.
  • Setting pada control panel selesai
3. Setting Join Homegroup di PC Client
Tampilan Join Homegroup
  • Sebenarnya setting untuk computer client hampir sama dengan computer host/server, hanya saja bila pada computer server kita diperintahkan untuk membuat server melalui "Create a Homegroup".
  • Maka pada computer client ini secara otomatis tombol Create a Homegroup berubah menjadi tombol "Join Now".
  • Kemudian kita pasti masih ingat saat kita men-setting computer host/server, kita diminta untuk mencatat atau print password.
  • Lalu masukkan password tersebut.
  • Finish.
4. Setting Printer di PC Host/Server
  • Buka Start >> Control Panel >> Network and Internet >> Network and Sharing Center >> Change Advance Sharing Setting (ada di sebelah kiri). kemudian pilih option "Turn on Network Discovery", "Turn on File and Printer Sharing" dan "Turn off Password Protected Sharing"
  • Buka Start >> Device and Printer
  • Klik kanan pada printer yang akan di share pilih "Printer Properties"
  • Pilih tab "Sharing" dan centang pada opsi "Share this Printer"
Setting Share Printer
  •  Kemudian klik OK
5. Setting Printer di PC Client
  • Pastikan komputer host/server menyala dan sudah membuat sharing printernya, dan pastikan juga printer dalam keadaan On.
  • Buka Start >> Device and Printer
  • Pada window Device and Printer, klik "Add a printer" pada menu bagian atas
Tampilan Add printer
  • Pilih Add Network, Wireless, or Bluetooth Printer, lalu klik Next
Pilih opsi kedua
  • Jika komputer, printer dan jaringan berjalan dengan baik, maka secara otomatis printer akan muncul di daftar
  • Pada tahap berikutnya "Next", "Next" saja dan "Finish".